Connectors of Contrast

Source: www.theyuniversity.net

Seperti yang dapat kita lihat dari namanya, ‘connectors of contrast’ berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat yang bertentangan. Contoh ‘connectors of contrast’: although, even if, though, even though, despite/in spite the fact that, however, nevertheless.

1) ‘Although’: berarti walaupun, meskipun.

‘Although’ digunakan jika suatu peristiwa sudah selesai dilakukan/terjadi. Bisa juga untuk mempertentangkan suatu hal yang terjadi di luar kebiasaan.

Contoh:

2) ‘Even if’: berarti sekalipun. ‘Even if’ digunakan jika kejadian tersebut masih di pikiran/belum dilakukan (berandai-andai).

Contoh:

3) ‘Though’: artinya sama dengan ‘although’, hanya saja digunakan untuk situasi yang lebih informal. ‘Though’ juga bisa digunakan di akhir kalimat.

Contoh:

4) ‘Even though’: memiliki arti yang sama juga dengan ‘although’ tetapi memberikan kesan penekanan yang lebih tegas.

Contoh:

5) ‘Despite/in spite the fact that’: arti dan penggunaan sama dengan ‘although’.

Contoh:

6) ‘However’: berarti bagaimanapun, biarpun, akan tetapi. ‘However’ juga digunakan jika pertentangan yang terjadi sudah dapat diprediksi sebelumnya.

Contoh:

7) ‘Nevertheless’: artinya sama dengan ‘however’ tetapi penggunaannya bersifat lebih formal; digunakan untuk hal yang mengejutkan,tidak biasa.

Contoh:

Ingat fellas, jika ‘although’, ‘even if’, ‘though’, ‘even though’, ‘despite/in spite the fact that’ digunakan untuk menggabungkan 2 kalimat menjadi 1 kalimat, ‘however’ digunakan untuk menghubungkan 2 kalimat yangg terpisah. Jangan lupa untuk membubuhkan tanda koma (,) setelah penulisan ‘however’ dan ‘nevertheless’ di awal kalimat kedua.

Article Source: http://englishtips4u.com/